Assalamuallaikum everybody, bagaimana kabarnya? Semoga limpahan rahmat dari-Nya selalu tercurahkan kepadamu ya, aamiin. Pada artikel kali ini, gue akan membahas tentang persahabatan. Kamu minimal pasti punya dong satu sahabat di kehidupanmu. Gue akan memaparkan apa makna sahabat itu sendiri. Sahabat adalah salah satu dari jenis teman, tapi hubungan sahabat lebih dekat dan lebih nyaman dari sekadar teman. Sedangkan persahabatan adalah hubungan dari dua sahabat atau lebih yang telah berlangsung lama. Dengan demikian, sahabat adalah salah satu orang yang dapat dipercaya, diandalkan, dan dibutuhkan selain orangtua dan sanak famili lainnya.
Alasan gue menulis artikel ini adalah karena terinspirasi oleh para sahabat gila gue ketika di SMK. Alhamdulillah, gue dan mereka masih menjalin komunikasi walaupun kita LDR-an (hubungan jarak jauh). Persahabatan kita bisa dibilang telah berjalan lama, yakni 7 tahun. Kita bertemu dan berteman pada tahun 2010, atau tepatnya ketika masuk SMK. Setelah itu, hubungan kita masih awet (cielah) hingga saat ini. Bisa dibayangkan, seandainya gue nikah tahun 2010, mungkin sekarang gue telah mempunyai 2 buah hati.
Beberapa waktu lalu, gue pernah baca di media sosial bahwa persahabatan yang telah berlangsung selama 7 tahun, maka akan bertahan selamanya. Berarti, persahabatan gue dan mereka ada kemungkinan juga bakal langgeng. Bahkan, gue berharap semoga persahabatan kita bisa abadi dan hanya maut yang dapat memisahkan (cielah). Wallahu Alam Bissawab.
Ini gue dan sahabat-sahabat gue |
Ngomong-ngomong, sahabat gue itu terdiri dari delapan perjaka tua. Ditambah gue, jadi kita berjumlah sembilan “batang”. Waktu zaman sekolah dulu, kita bikin geng yang bernama Foxone. Asal-usul nama Foxone dapat dibaca di artikel sebelumnya: Mengenang Kalian Teman-teman M2M Part 2. Tapi sekarang, kita telah membuat grup di aplikasi Line. Berhubung kita adalah orang yang freak, maka nama grup tersebut selalu berganti-ganti dengan nama yang aneh, semisal: Urat Peler, Anti Sange, Penggemar JAV, dan masih banyak lagi. Pokoknya, mereka itu pada gila dan sinting.
Layaknya seperti persahabatan yang lain, kita juga nggak serta-merta kompak, solid, dan akrab. Namun mengalami perpecahan, konflik, dan perbedaan di antara satu sama lain. Itulah persahabatan, selalu mewarnai kehidupan sampai masa depan. Demikian, gue akan membocorkan beberapa tanda persahabatan yang bakal bertahan selamanya. Cekicrot!
1. Berantem
Berantem di sini bukan berarti berkelahi, tinju-tinjuan, adu jotos, atau adu bacok. Tapi saling diam, tidak menyapa, dan pura-pura tidak kenal. Setiap hubungan memang selalu ada pertengkaran, entah hubungan kekasih, orangtua-anak, adik-kakak, atasan-bawahan, dan sebagainya. Tidak terkecuali hubungan pertemanan dan persahabatan. Berantem diibaratkan seperti jatuh dari sepeda, semakin sering jatuh maka bersepeda akan semakin lancar. Semakin sering berantem, maka akan saling memahami pribadi masing-masing.
Dari kedelapan sahabat karib gue itu, semuanya pernah berantem sama gue. Pun, masing-masing di antara mereka sepertinya juga pernah saling bermusuhan. Walaupun kita memang tidak pernah menunjukkannya ke teman lain. Bagusnya, kita berantem tidak pernah lama dan tidak sampai dimasukkan ke hati. Kita paling lama bermusuhan mungkin sekitar tiga hari. Seterusnya, kita akan berhubungan seperti biasanya seakan tidak pernah ada masalah.
Lumrahnya, berantem ada banyak faktornya seperti karena perbedaan pendapat, bercanda kelewat batas, mengejek nama orangtua, usil, rebutan makanan atau minuman, rebutan gebetan, dan masih banyak lagi. Rata-rata, lama berantem dalam hubungan persahabatan tidak lebih dari seminggu. Jikalau ada yang bermusuhan sampai setahun, itu tandanya persahabatan telah kandas.
Istilah berantem selalu berdampingan dengan baikan, yakni berdamai di antara kedua belah pihak dan kembali berhubungan seperti sediakala. Akan tetapi, setiap orang berbeda sifat dan karakteristiknya. Ada yang amarahnya gampang reda, ada yang egonya besar sehingga tidak mau minta maaf duluan, ada yang maafan tapi masih saling benci, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, bumbu-bumbu konflik seperti berantem ada sisi positifnya juga. Contohnya seperti mempererat tali persahabatan, belajar menjadi pribadi yang pemaaf, belajar untuk tidak egois, menerima kekurangan sahabat, menghargai perbedaan, dan menciptakan rasa kebersamaan. Jadi, sudah minta maafkah kamu ke sahabatmu hari ini?
2. Memiliki Ketertarikan yang Sama
Maksud ketertarikan di sini bukan ketertarikan sesama jenis, tapi ketertarikan yang sama pada suatu bidang tertentu. Misalnya sama-sama tertarik di bidang otomotif, teknologi, desain, atau hobi. Persahabatan yang memiliki rasa ketertarikan yang sama biasanya dapat bertahan lama. Karena melalui cara itulah, kita dan sahabat lebih sering bertemu.
Secara formal, kegiatan ekstrakurikuler adalah tempat di mana siswa dapat saling belajar dan beraktivitas di samping pelajaran pokok. Melalui kegiatan ekskul, kamu bisa menyalurkan hobi yang sama dengan sahabatmu. Kalau di perguruan tinggi, kamu bisa bergabung di suatu komunitas yang sesuai dengan minat dan bakat. Tidak lupa, ajak sahabatmu agar aktivitas berjalan lebih seru.
Gue pun sama. Ketika zaman sekolah dulu, gue beserta sahabat ikut ekskul futsal, membuat film pendek, dan mengisengi teman. Di antara ketiga hal itu, yang paling menyenangkan adalah mengisengi teman. Karena pada dasarnya kita adalah geng yang berisikan murid-murid usil, maka mengganggu teman adalah suatu aktivitas yang biasa kita lakukan di sekolah. Contohnya saja seperti merekam seorang teman yang sedang duduk manis lalu menguploadnya ke Youtube, mengejek teman dengan sebutan maho dan kata-kata tidak pantas, serta yang paling ekstrem adalah menceburkan teman ke kolam ikan.
Kegiatan yang gue paparkan di atas janganlah dicontoh dan ditiru. Mengisengi teman boleh, tapi jangan berlebihan apalagi teman tersebut sampai sakit hati. Karena, hal itu tidak jauh berbeda dengan tindak kekerasan seperti bullying. Oleh karena itu, lakukanlah kegiatan positif semisal mengikuti ekskul, bergabung dengan komunitas tertentu, atau menjadi relawan secara sukarela.
Demikian, sungguh menyenangkan jika kita dan sahabat memiliki ketertarikan yang sama pada suatu bidang tertentu. Persahabatan semakin erat, ada teman curhat, dan masalah tidak akan berat. Memiliki ketertarikan yang sama dengan sahabat memang baik, asal jangan sampai saling tertarik dengan sesama jenis.
3. Anti Jaim
Kepanjangan jaim adalah jaga image (baca: jaga imej), yang berarti menjaga harga diri karena takut dibilang jelek, tidak sopan, dan ketahuan sifat aslinya. Jaim juga dapat disebut sebagai orang yang berpura-pura kalem, pura-pura baik, dan pura-pura bijaksana. Pokoknya, orang jaim adalah orang yang penuh dengan sandiwara di dalam hidupnya.
Jaim tidak selalu identik dengan berpura-pura, tapi juga identik dengan rasa malu. Misalnya seorang yang sulit beradaptasi di lingkungan barunya (culture shock) sehingga ia terpaksa harus jaim karena takut kepribadiannya diketahui orang banyak. Bagi gue, jaim berbeda dengan introvert. Orang yang memiliki kepribadian introvert memang orang yang pendiam di segala waktu, tempat, dan kondisi. Sedangkan orang jaim, ia hanya pendiam di waktu tertentu, selebihnya ia berbalik 180° dari biasanya.
Lazimnya, sifat jaim hanya ditunjukkan kepada teman ke teman, murid ke guru, atasan ke bawahan, dan pembantu ke majikan. Intinya, jaim adalah sebagian rasa hormat yang muncul dari seseorang kepada orang yang tidak terlalu “dekat”. Jikalau kamu dan sahabatmu masih terasa jaim, itu tandanya kalian bukan benar-benar sahabat. Karena, sahabat karib tidak mungkin ada sekat (jaim) dan tidak seperti hubungan teman biasa. Maka gue akan memberi contoh kepadamu: mana ngomong sama sahabat dan mana ngomong sama teman biasa, sebagai berikut:
Contoh 1 Menanyakan Kabar Kepada Teman Biasa
Kamu : Bro, ke mana aja gak masuk-masuk?
Temanmu : Hai Bro, gue sakit nih.
Kamu : Oh, gws ya bro.
Temanmu : Makasih bro.
Contoh percakapan 1 di atas sungguh datar sekali dan begitu bijaksana.
Contoh 2 Menanyakan Kabar Kepada Sahabatmu
Kamu : Eh mesum, ke mana aja lu?
Sahabatmu : Oy kampret, gue lagi bulan madu nih.
Kamu : Tai kali, bulan madu sama janda?
Sahabatmu : Bukan, sama pacar lu.
Kamu : Babi.
Contoh percakapan 2 di atas sungguh frontal sekali.
Melalui kedua contoh di atas, kita dapat menyaksikan bahwa sahabat dan teman dapat diketahui perbedaannya. Hubungan antarteman cenderung hati-hati, singkat, padat, masih ada rasa hormat, dan membosankan. Sedangkan hubungan antarsahabat cenderung terbuka, bebas, gila, kekeluargaan, nyeleneh, ngeselin, tapi ngangenin. Ciee.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa jaim hanya digunakan pada orang-orang baru, lingkungan baru, budaya baru, dan norma baru. Sedangkan di dalam hubungan persahabatan, jaim tidak berlaku bahkan tidak mengenal kata jaim. Karena, salah satu prinsip persahabatan yang kuat adalah anti jaim.
4. Sering Kumpul Bareng
Bagi kamu anak-anak kelahiran tahun 90-an, apakah kamu masih ingat slogan MTv Gokil yang berbunyi “kumpul bareeeeng”? Jikalau masih ingat, berarti kamu sudah tua, hahaha. Acara tersebut tayang sekitar tahun 2000 dan dipandu oleh host kawakan, Ringgo Agus Rahman. MTv Gokil digandrungi para remaja karena slogannya yang unik, apalagi dibarengi suara Ringgo yang sengau membuat MTv Gokil memang goks.
Karena itu, rutinitas sebagian remaja Indonesia tidak terlepas dari kumpul bareng. Dari zaman bokap, abang, gue, dan sekarang adik gue, kumpul bareng bersama handai taulan adalah suatu kegiatan yang tidak terlewatkan. Tempat untuk kumpul bareng bisa di mana saja, seperti di warung, kafe, mall, teras rumah, rumah teman, saung, bar, diskotik, dan lain-lain. Asal, jangan kumpul di kuburan karena nanti pamali.
Kumpul bersama sahabat memang membuat kita lupa waktu, karena saking asyik mengobrol atau bercanda. Apalagi bila melihat kondisi remaja SMA saat ini, sepulang sekolah mereka langsung kumpul di warung-warung. Hal itu bukannya tidak berfaedah, tapi akan lebih baik pulang ke rumah terlebih dahulu, kemudian pamit ke orangtua mau kumpul-kumpul. Cara tersebut lebih sopan dan kita sebagai anak kudu menghargai dan menghormati orangtua.
Kalau gue dulu, kumpul bareng seringnya di rumah teman. Itupun kita membahas dan mengerjakan tugas kelompok. Jadi, kita kumpul melakukan kegiatan positif dan tidak membuang-buang waktu layaknya remaja SMA dewasa ini. Selebihnya, gue jarang kumpul dan lebih memilih untuk berdiam diri di rumah. Toh, buat apa kumpul tidak jelas di suatu tempat, lebih baik belajar atau membantu orangtua di rumah. Karena, itu lebih berfaedah.
Simpulannya adalah boleh kumpul bareng bersama sahabat, asal jangan sampai lupa waktu, lupa keluarga, dan lupa makan. Karena hal itu dapat membuat kamu lupa ingatan. Kumpul bareng memang seru dan mengasyikkan. Tapi kalau malah ngerumpi serta membicarakan keburukan orang lain, lebih baik pulang ke rumah karena ibumu telah menyiapkan makan siang. Jika sahabatmu protes, ajaklah mereka makan siang di rumahmu. Makan bareng, kumpul bareng, kompak bareng. Keren!
5. Melakukan Aktivitas di Luar Nalar
Sahabat sering direpresentasikan sebagai orang sinting yang sebenarnya peduli dan menyayangi kita. Di balik sikapnya yang seolah-olah mengejek, menjelekkan, dan menyudutkan, padahal itu semua hanyalah tipuan belaka. Karena itulah, tidak jarang sahabat akan mengajak kita melakukan kegiatan atau tindakan nyeleneh yang tidak sesuai dengan perilaku manusia beradab.
Rerata, sahabat dekat sering mengundang kita untuk melakukan hal-hal konyol yang tidak terlupakan. Misalnya seperti mengajak cabut dari sekolah, memencet bel alarm sekolah, main karambol ketika kelas kosong, memfoto teman yang sedang tidur, menarik tali beha siswi, merokok di toilet sekolah, menarik kursi teman yang mau duduk, memindahkan motor teman ke tempat tersembunyi, dan lain sebagainya.
Keisengan-keisengan di atas sungguh biadab dan di luar nalar manusia. Kalau bukan sahabat siapa lagi yang mau dan mengajak melakukan aksi-aksi konyol tersebut. Jika teman biasa tidak akan mungkin melakukan hal brengsek seperti itu, yang ada malah melarang dan mencegah disertai nasihat-nasihat bijak. Karena ada ungkapan yang berbunyi: “sahabat yang konyol, freak, dan absurd adalah partner terbaik”.
Gue jadi teringat saat sekolah dulu. Kala itu, gue dan para sahabat juga pernah melakukan kegiatan-kegiatan yang di luar nalar. Contohnya ketika kita mencorat-coret majalah yayasan, yang kebetulan di cover majalah tersebut terdapat wajah laki-laki gendut dengan kepala plontos. Karena kocak, gue dan sahabat lain menggambar wajah laki-laki tersebut dengan spidol permanen. Ada yang menambahkan kumis panjang, ada yang menambahkan bulu hidung, ada yang menambahkan rambutnya agar terlihat gondrong, dan ada yang menambahkan mata satu alias bajak laut. Ketika sudah cukup, kita menyebarkan majalah editan kita itu dan menaruhnya di selasar masjid. Sungguh, perbuatan amoral. Hahaha.
Kemudian, aktivitas di luar nalar lain yang pernah gue lakukan bersama sahabat adalah ketika bermain Prank. Kita melakukan permainan tersebut karena terinspirasi dari salah satu program di Youtube yang menampilkan candaan ekstrem. Jadi, waktu itu tata cara bermainnya cukup melakukan suit dan yang kalah diberi hukuman. Hukumannya macam-macam, seperti mengambil bola di lapangan, menyatakan cinta ke adik kelas, dan yang paling parah adalah… digampar adik kelas. Hahaha.
Pada akhirnya, gue cuma mau bilang bahwa sahabat adalah orang yang memang ngeselin, biadab, amoral, kejam, dan sadis. Tapi perlu diingat, kamu pun adalah sahabat dari temanmu. Jadi, kamu juga sama-sama makhluk ngeselin dan terkutuk. Penting tuk digarisbawahi, dengan adanya sahabat maka hidup ini sedikit lebih berwarna.
6. Toleransi
Toleransi di sini bukan toleransi antarumat beragama seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Hanya karena pemilihan gubernur DKI Jakarta, toleransi antarumat beragama menjadi kacau-balau. Gue khawatir, kalau masalah antarumat nantinya malah memecah belah kesatuan Republik Indonesia. Kalau sampai pecah dan akhirnya perang saudara, gue harus kabur ke mana? Oleh karena itu, siapa pun kamu yang membaca blog ini, jadilah orang pintar, beragama kuat, dan berwawasan luas agar negara kita tidak dipisah-pisah oleh suku, agama, ras, dan antargolongan.
Lanjut ya, kita membahas persahabatan. Kalau membahas yang di atas mah, nggak bakal ada ujungnya. Menurut gue, toleran adalah rasa menghargai, menghormati, dan mengakui perbedaan atas dasar kemanusiaan. Jadi, toleran tidak beda jauh dengan HAM (hak asasi manusia) yang menilai segala sesuatu berdasarkan asas kemanusiaan yang beradab.
Toleransi dalam persahabatan amat memegang peranan penting terhadap hubungan antarsahabat. For example, terkadang kita mempunyai sahabat yang berbeda agama, berbeda adat dan kebiasaan, serta berbeda tujuan. Misalnya salah satu sahabat kita hendak salat maghrib, maka kita tidak berhak untuk melarangnya. Karena salat adalah satu kewajiban umat Islam. Kemudian, semisal sahabat kita mau pergi liburan bersama keluarganya, maka kita tidak boleh mencegahnya karena itu mungkin kebiasaan ia bersama keluarganya. Lalu, sahabat kita ada yang mau pulang duluan karena mau belajar untuk masuk PTN, maka kita jangan memusuhinya toh dia juga punya tujuan dan kepentingan lain.
Kalau gue waktu SMP, sadar diri ketika teman gue yang beragama non-Islam hendak sembahyang, maka gue tidak mengajaknya bermain. Selain itu, ketika belajar kelompok di rumah teman yang non-Islam, ia memperbolehkan gue untuk salat terlebih dahulu. Pokoknya, kita wajib saling toleran kepada siapa pun.
Kesimpulannya adalah sikap toleran sangat penting dalam membina hubungan dengan siapa pun, termasuk dengan sahabat. Sikap toleran harus dipupuk sedini mungkin agar nanti kita tidak menjadi pribadi yang skeptis. Dengan sikap toleran pula, kita dapat saling menyayangi dan melindungi sesama umat manusia.
7. Saling Bertukar Pesan
Tanda terakhir dari persahabatan yang akan bertahan selamanya adalah saling bertukar pesan. Sebenarnya, tanda terakhir ini merupakan realita dari persahabatan yang gue alami. Jadi kejadiannya sekitar lima bulan lalu. Ketika gue sedang membuka aplikasi Line, terdapat notifikasi bahwa gue telah diundang di suatu grup. Setelah gue cek, grup tersebut ternyata berisikan kedelapan sahabat gue. Gue senang tak terkira, karena gue masih dianggap. Meskipun kini, gue dan mereka terpisah jarak yang jauh.
Sekitar dua tahun gue dan mereka tidak pernah ketemu lagi. Terakhir kali ketemu kalau tidak salah tahun 2014 lalu, tepatnya ketika pemilihan Presiden. Setelah itu, kita sibuk menjalani peran masing-masing di dunia yang fana ini. Alasannya beragam, ada yang sibuk kuliah, sibuk kerja, sibuk kuliah-kerja, tidak ada kendaraan, ongkos mahal, tidak ada waktu, dan lokasi yang jauh. Malah, ada satu sahabat gue yang hingga kini belum pernah bertemu lagi pasca kelulusan tahun 2013 silam.
Lucu ketika gue mengingat bahwa saat sekolah dahulu, kita selalu ketemu setiap hari, bercanda bareng, ngakak bareng, iseng bareng, main bareng, belajar bareng, dan banyak kegiatan lainnya yang selalu berbarengan. Tapi sekarang, itu semua hanya tinggal kenangan yang mustahil untuk diulang kembali. Gue selalu kangen masa-masa itu, semoga suatu saat nanti gue dan mereka bisa kumpul lagi kayak dulu.
Nah, jikalau sahabat kamu masih mengirim pesan, menghubungimu, dan atau berkunjung ke rumahmu, itu tandanya mereka adalah sahabat terbaikmu. Percaya sama gue, sahabat seperti itulah sahabat yang harus dipertahankan, dijaga, dan dilindungi. Sebab, mereka sudah mau meluangkan waktunya hanya untuk bertemu denganmu. Soalnya, gue pernah merasakan bagaimana terharunya dikunjungi oleh sahabat dan teman-teman lama. Dari situ gue belajar, bahwa persahabatan bukanlah hanya tentang keisengan, keonaran, dan kenakalan, tapi juga tentang ikatan kebersamaan.
Berdasarkan beberapa tanda persahabatan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap orang pasti mempunyai sahabat. Entah itu banyak atau sedikit, itu tidak penting. Karena yang terpenting adalah seberapa konyol, ngeselin, dan peduli sahabatmu kepadamu. Pacar bisa putus dan teman bisa renggang. Tapi sahabat, untuk selamanya.
Wassallam everybody….
Komentar
Posting Komentar
Ditunggu komentarnya...