Sebenarnya, gue sama sekali nggak ada niatan untuk beli film 47 Meters Down. Namun, berhubung penjual kasetnya bilang, "Beli lima gratis satu kaset, A", maka gue pun memilih film tersebut. Kebetulan, gue memang sudah lama nggak nonton film yang bertemakan predator air gitu. Terakhir kali gue nonton film yang bergenre seperti itu adalah ketika gue nonton film Anaconda di Bioskop Trans TV, hahaha.
Sedangkan terakhir kali gue nonton film tentang binatang adalah film Kong Skull Island. Tapi, film Kong itu menurut gue masuk ke genre film fiksi. Iyalah, mana ada gorilla gede banget sampai segede gunung. Itu gorilla apa gedung pencakar langit, wkwkwkw. Baiklah, lagian gue nggak bakal ngebahas monyet gede itu. Gue akan membahas tentang predator yang paling berbahaya, yakni ikan cupang, ya ikan hiu lah...
Awal mula, film 47 Meters Down menceritakan tentang dua wanita cantik yang sedang berlibur di Meksiko. Alasan mengapa mereka berlibur ke Meksiko karena Lisa (Mandy Moore) baru putus sama pacarnya yang bernama Steward. Oleh karena itu, Kate (Claire Holt) berusaha membantu sahabatnya itu untuk menenangkan dirinya pasca putus.
Di tengah malam, Kate terbangun dan menyadari bahwa Lisa tidak ada di tempat tidurnya. Ternyata, Lisa sedang duduk di teras vila seorang diri. Kesedihan Lisa tidak dapat terbentung lagi, dia nangis karena terus memikirkan mantan pacarnya (susah move on). Kate pun berusaha menenangkan Lisa dengan memeluknya.
Poster Film 47 Meters Down. Sumber: Irmonline.com |
Karena enggan melihat sahabatnya bersedih terus, Kate membujuk Lisa hangout pada jam 1 dini hari. Lantas, Lisa bertanya, "Apakah kau gila, keluar jam segini?" Kate pun menjawab, "Lisa, ini Meksiko". Barulah scene ajep-ajep dimulai. Kedua wanita cantik itu berpesta dengan penduduk lokal. Padahal, kalau menurut orang Islam mah cara menghilangkan depresi amat mudah, yakni salat tahajud. Wedeh...
Di pesta itulah, Lisa dan Kate bertemu dua bujang asli Meksiko yakni Javier (Chris J. Johnson) dan Louis (Yani Gellman). Mereka berempat menjadi lebih akrab satu sama lain. Pada malam berikutnya, Lisa dan Kate diajak Javier dan Louis untuk mencoba sensasi menegangkan, yakni dikurung dalam jeruji besi di dasar laut. Tentunya, dengan adanya ikan-ikan hiu.
Firasat awal, Lisa nggak mau karena hal itu sangat berbahaya. Tapi sahabatnya, Kate, membujuk rayu supaya Lisa mau ikut. Ngobrol kesana-kemari usai, maka mereka berempat pun pulang. Sebagai pria sejati, Javier dan Louis pun mengantar Lisa dan Kate ke penginapan mereka. Di depan motel itulah, ada scene kissing (smooch) antara Lisa-Javier dan Kate-Louis. Sebagai orang Asia, gue merengut heran karena begitu cepatnya, baru sekali dua kali kencan sudah berani cipokan bibir.
Keesokan harinya, mereka berempat pergi ke tempat yang dituju. Mereka bertemu dengan Kapten Taylor (Matthew Modine) alias empunya kapal. Setelah naik ke atas kapal, giliran pertama adalah Javier dan Louis yang mencoba turun ke dasar laut. Setelah beberapa lama, Kate baru menyadari bahwa Lisa tidak ada di tempat. Setelah dicari ke dek kapal, ternyata Lisa lagi muntah akibat mabok laut.
Lisa minta maaf karena dia sepertinya tidak bisa turun ke bawah laut. Akan tetapi, Kate malah terus membujuknya walaupun Lisa kondisinya sedang tidak fit. Nah, dari scene tersebut gue memprediksi bahwa Kate pasti mati dimakan ikan lele, eh ikan hiu. Betul, karena dari tampangnya si Kate ini agak-agak modus gitu.
Setelah Javier dan Louis kembali ke permukaan, barulah Lisa dan Kate yang akan menyelam. Kapten Taylor berusaha menenangkan Lisa yang terlihat tegang. Taylor mengatakan bahwa Lisa harus rileks dan jangan tegang. "Percayalah, ketika kau di dalam sana, kau tidak akan pernah mau kembali," kata Kapten Taylor meyakinkan Lisa.
Mereka berdua pun masuk ke kerangkeng besi yang sudah karatan. Kate juga mencoba untuk menenangkan Lisa yang masih agak panik pasca kerangkeng mulai diturunkan ke bawah laut. Kurungan terus meluncur ke bawah, suasana indah di bawah laut mulai terlihat. Banyak ikan laut menari kesana-kemari. Anehnya, dari setiap ikan tersebut, gue nggak melihat ada ikan lele lagi berenang.
Sesaat kurungan sedang diturunkan secara perlahan, tiba-tiba trolinya rusak. Sontak, kurungan meluncur deras ke bawah permukaan air laut. Kate dan Lisa teriak-teriak histeris. Gue nangkep, kayaknya ada unsur kesengajaan atau kelalaian. Masalahnya, sebelum Kate dan Lisa turun ke bawah ada orang yang disinyalir partnernya Kapten Taylor senyum-senyum mencurigakan. Dia juga yang menuangkan darah dan jeroan ke laut supaya ikan hiu pada datang.
Kurungan pun sudah mentok sampai dasar laut, yakni 48 meter di bawah permukaan air laut. Gile, menurut gue itu dalam sekali. Bahkan, dengan kedalaman seperti itu warna air laut yang asalnya biru muda berubah menjadi biru tua kehitam-hitaman. Angker banget, coy.
Saking takutnya, Lisa masih berteriak histeris kesetanan. Kate yang lebih tenang berusaha meyakinkan Lisa bahwa tidak akan terjadi apa-apa. Dikarenakan posisinya terlalu dalam, maka alat penghubung radio pun tidak bisa menangkap sinyal. Mereka bingung, dan pada akhirnya Kate mencoba keluar dari kurungan untuk dapat berkomunikasi dengan awak kapal.
Lisa tidak setuju dengan keputusan Kate tersebut, karena akan amat berbahaya mengenai ikan hiu sedang berkeliaran kelaparan di wilayah tersebut. Tapi mau bagaimana lagi, satu-satunya cara adalah salah satu di antara mereka berdua harus naik ke permukaan laut.
Kate pun berenang ke atas tanpa tabung oksigen ditemani suasana laut yang kehitaman. Ketika sedang berenang, tiba-tiba muncul seekor hiu dari bawah dengan cepat yang hampir menyambar tubuh rampingnya. Di situlah menurut gue film ini horornya dapat, tegangnya dapat, dan sport jantungnya dapat.
Karena, kebanyakan film-film hiu sebelumnya pasti terdapat adegan kaki yang terpotong, darah yang tercecer, dan gigi sekaligus gusi ikan hiu pun turut ditampilkan. Tapi, film 47 Meters Down ini nggak sefrontal itu. Film ini lebih menekankan pada ketegangan di dalam laut itu sendiri daripada ikan hiunya.
Kate lalu kembali ke kurungan karena ia telah berhasil bertukar pesan dengan awak kapal di atas sana. Kemudian, tanpa disengaja Lisa tergores besi kurungan itu. Alhasil, darah segar yang amis bercampur dengan air laut yang asin. Jadinya, perpaduan kedua rasa itu kayak upil basah.
Karena sifat alamiah hiu yang sensitif dengan bau darah, maka hiu besar pun muncul dan menyerang mereka. Hiu itu mendobrak sisi kerangkeng dengan tenaganya yang besar. Jelas, sisi kerangkeng itu rusak serta menganga lebar. Untungnya, hiu itu nggak sanggup menggapai Lisa dan Kate yang duduk dipojokkan kerangkeng.
Salah satu cuplikan di film 47 Meters Down. Sumber: rogerebert.com |
Selanjutnya, Kate dan Lisa melihat cahaya senter di ujung laut. Kemungkinan, cahaya senter itu adalah dari seseorang dari atas sana. Kali ini, Lisalah yang keluar dari kurungan meskipun Kate sudah melarangnya karena banyak ikan hiu yang mengintai mereka. Lisa berenang menghampiri cahaya itu.
Setelah sampai di tempat cahaya itu, Lisa hanya menemukan senter tanpa pemiliknya. Lisa mencari-cari di manakah sang pemilik senter. Sesaat baru berkata "Hai", Louis langsung diterkam hiu. Satu tokoh pun meninggal. Pada scene tersebut, tegangnya parah. Entah filmnya yang bagus, atau gue yang parnoan. Pokoknya, merinding.
Lantas, Lisa kembali ke kurungan dengan cepat. Dia tahu, bahwa akan ada banyak ikan hiu yang mengincarnya. Sesaat sudah mendekati kurungan, Kate berkata, "Awas, Lisa! Hiu!". Sontak, Lisa merunduk dengan cepat ke batu koral untuk berlindung.
Mereka terus menunggu sambil berharap awak kapal dapat menarik kembali tali kurungan. Tak lama kemudian, kurungan itu pun ditarik lagi. Lisa dan Kate senang karena akhirnya mereka akan selamat. Namun, belum sampai 20 meter, tali kurungan malah putus. Kurungan meluncur ke bawah dengan deras dan menghantam dasar laut. Parahnya, kaki Lisa terjepit di bawah kurungan. Bahaya, euy!
Lisa meringis kesakitan, tapi Kate tidak kehabisan akal dan mencoba untuk keluar agar dapat menangkap sinyal. Dari atas, suara Javier terdengar melalui radio yang mengatakan bahwa tetaplah memakai tabung oksigen. Karena kalau tidak, maka akan terkena nitrogen narcosis yang mana dapat menyebabkan halusinasi. Javier juga mencoba mengirim dua tabung oksigen baru serta flare, karena tabung oksigen milik Lisa dan Kate sudah mau habis.
Setelah berhasil menemukan kedua tabung oksigen baru, Kate kembali menemui Lisa yang kakinya sedang terhimpit kerangkeng karatan. Secara tiba-tiba, muncul hiu yang mau menyerang Kate. Lisa sontak teriak bahwa Kate seyogyanya tetap merunduk di bawah batu koral. Tapi Kate bandel dan mengabaikan perintah Lisa. Sesaat dia keluar dari tempat persembunyiannya, dia disambar oleh hiu. Kate pun tinggal nama dan Lisa nangis sejadi-jadinya.
Selang beberapa menit kemudian, terdengar suara Kate bahwa dia ternyata masih hidup. Lisa senang dan berusaha untuk melepaskan diri dari kurungan yang menjepit sebelah kakinya itu. Sekuat tenaga ia juga menggapai tabung oksigen yang tergeletak tidak jauh dari kurungan. Berkali-kali mencoba, berkali-kali juga gagal. Sampai akhirnya, dia berhasil menjangkau tabung oksigen yang masih baru tersebut.
Lisa kemudian mencari Kate. Ternyata, Kate sedang tergeletak dengan kakinya yang penuh luka akibat gigitan ikan hiu. Mereka berdua segera berenang ke atas dengan cepat. Kate menyuruh Lisa untuk menyalakan flare karena katanya ikan hiu akan takut jika terkena cahaya. Sesaat flare dinyalakan, terlihat dua ikan hiu hendak menyerang mereka berdua. Menurut gue, adegan ini paling epik.
Mereka terus berenang ke permukaan dengan darah yang terus bercucuran. Setelah sampai ke permukaan, Javier dan Kapten Taylor melemparkan ban pelampung ke arah mereka. Setelah berhasil digapai, ditariklah Lisa dan Kate menuju perahu. Sialnya, hiu pun ikut membuntuti karena mencium bau amis darah yang keluar dari luka-lukanya Lisa dan Kate.
Ketika tubuh Lisa mau diangkat ke kapal, hiu menggigit kaki Lisa dengan kuat. Alhasil, Lisa kembali terjatuh ke laut dan Javier berusaha menolongnya dibantu dengan Kapten Taylor. Sesaat diangkat kembali, hiu itu menyerang lagi dengan menancapkan giginya ke kulit paha Lisa. Akhirnya, Lisa berteriak kesakitan dan berhasil selamat.
Lisa dan Kate tergeletak dengan pendarahan yang banyak. Keduanya cukup terluka parah di bagian paha dan betis. Mungkin karena saking sakitnya, mereka berdua bergidik nggak karuan. Nah dari situlah, darah yang keluar dari telapak tangan Lisa berubah menjadi asap. Gue heran, kenapa darah nggak netes ke bawah dan malah mengepul kayak asap. Ternyata, Lisa mengalami halusinasi guys.
Dia masih terkurung di dalam kerangkeng sambil ketawa kayak orang gila. Sumpah, itu horor banget. Penonton yang sudah baper ketika Lisa dan Kate berhasil dievakuasi, ternyata itu hanyalah bohong belaka. Itulah mungkin di mana sistem otak/ aliran darah terkena nitrogen narcosis sehingga dapat menyebabkan halusinasi yang begitu nyata.
Lisa menyadari bahwa itu semua hanyalah karangannya semata. Ia menyadari betul bahwa sahabat terbaikya, Kate, telah tiada. Dia pun masih ketawa-ketawa nggak jelas sebelum tim evakuasi datang.
Ending film, Lisa selamat karena tim evakuasi berhasil menemukannya. Dari angle bawah laut, Lisa berenang ke atas dibantu dengan beberapa orang dari tim evakuasi. Sinar matahari menembus ke kedalaman laut yang hitam, lama-lama sinar itu menjadi buyar. Film 47 Meters Down pun selesai.
Ehm. Pesan moral yang berhasil gue tangkap adalah, jadilah diri sendiri atau percayalah pada hati kecil daripada mendengar bujukan atau rayuan orang lain. Contohnya saja kayak Lisa itu, mau-maunya dibujuk sama Kate. Ya, walaupun Kate sahabatnya sih tetap saja lah, lebih baik dengarkan apa kata hati. Kedua, jikalau ada masalah atau sedang frustrasi, mending perbanyak ibadah daripada ikutan wahana berbahaya kayak dikurung di dasar laut gitu.
Dengan demikian, film 47 Meters Down termasuk film yang bagus. Apalagi, film ini masuk jajaran film Box Office bulan Agustus di Amerika Serikat dan Kanada. Karena itu, untuk kamu-kamu yang kepengen nonton film horor selain film hantu, tonton film ini saja. See yaaa!
Komentar
Posting Komentar
Ditunggu komentarnya...