Selasa
kali ini aku terpaksa harus mangkir dari mata kuliah yang diampu Pak Herman
Bachtiar. Aku bolos bukan karena hoream,
melainkan aku diutus oleh Ayahku untuk mengikuti seminar public speaking yang akan diselenggarakan di Unikom, Sabtu
mendatang.
Ayah
mengutusku karena aku memiliki cukup waktu luang. Ya, walaupun sebenarnya nggak
luang-luang banget. Abangku tidak bisa menghadiri acara-acara seperti seminar,
karena dia sibuk kerja. Adikku masih kecil, mustahil menyuruh dia untuk ikut
seminar yang bernotabene untuk kalangan terpelajar. Sedangkan aku, mungkin
pantas. Karena aku sudah lumayan dewasa dan bisa dibilang termasuk kaum
intelek.
Ayah
sengaja menugasiku untuk mengikuti seminar hanya untuk mendapat sertifikat,
kalau perlu makalahnya juga. Alhamdulillah,
sejak tahun kemarin Ayah berhasil meraih sertifikasi dosen. Hasil dari
sertifikasi dosen sangat lumayan bagi
keluarga kami yang sederhana ini. Dari cipratan
serdos, ekonomi keluarga kami nggak megap-megap
amat.
Akan
tetapi, serdos ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Seperti pengabdian
masyarakat, proposal penelitian, beban kinerja dosen, termasuk juga sertifikat
seminar. Karena itu, aku rela mengikuti perintah orangtua. Karena ini merupakan
kesempatan agar dapat berbakti kepada mereka. Terlebih, aku nanti dikasih uang
jajan yang lumayan.
Oleh
sebab itulah, sekarang aku sedang menulis coretan selasaku ini di restoran
cepat saji Richeese Factory yang
terletak di depan kampus Unikom. Aku membuat cerita ini sembari ditemani hujan
deras, satu paket combo ayam, dan suara bising dari para pelayan dan pelanggan
restoran. Alhamdulillah, aku telah
mengantongi satu tiket seminar. Hanya tinggal menunggu hujan reda, maka aku kan
berangkat lagi ke kampus.
Komentar
Posting Komentar
Ditunggu komentarnya...