7 Hal Ini Harus Dilakukan untuk Si Kulit Sensitif

Bismillah….
Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang memiliki kulit sensitif, maka ia harus menjaga kulitnya agar tetap sehat dan bersih. Jangankan kulit, hati yang sensitif alias baperan pun kalau nggak dijaga sebaik mungkin, maka akan gampang patah hati atau sakit hati. Kulit sensitif banyak macamnya, yakni kulit yang gampang berjerawat, kulit yang terlalu kering, kulit yang gampang kemerahan, kulit yang gampang gatal-gatal, dan kulit yang nggak cocok dengan produk kosmetik tertentu.
Ilustrasi kulit sensitif. Sumber: star2.com
Pada kesempatan kali ini, gue akan membahas tentang kulit sensitif, khususnya kulit yang gampang berjerawat. Karena, gue memiliki kulit yang gampang jerawatan dan kurang lebih sudah 10 tahun gue mengidap penyakit klasik tersebut. Jadi, secara tidak langsung gue sudah paham banget tentang jerawat. Kasarnya, dari jerawat sekecil titik hingga jerawat sebesar bola bekel, semua itu pernah tumbuh di wajah gue.
Karena itu pula, gue ingin membagikan pengalaman, pengetahuan, dan perasaan kepada kamu mengenai tujuh cara, tindakan, atau treatment sehari-hari yang harus dilakukan bagi orang yang memiliki kulit sensitif. Jadi tunggu apa lagi, mari kita simak poin-poin di bawah ini. Cekicrot!
1. Cuci Muka Dua Kali Sehari
Poin pertama ini adalah treatment terpenting dari ketujuh poin yang ada, yakni cuci muka dua kali sehari. Ingat! Dua kali sehari, bukan dua kali dalam sebulan. Karena kalau cuci muka dua kali dalam sebulan, bisa-bisa muka hitam-legam seperti Hajar Aswad.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan gue selama ini, mencuci muka dua kali sehari memang amat dianjurkan oleh para dokter kulit, ahli kecantikan, dan beberapa pasien yang menderita penyakit kulit. Namun, hal ini bergantung pada kesibukan atau aktivitas yang kamu jalani.
Ilustrasi mencuci muka. Sumber: tribunnews.com
Misalnya, jika kamu lama beraktivitas di dalam ruangan (indoor), maka cukup mencuci muka dua kali sehari, yakni pagi hari dan malam hari sebelum tidur. Sebab, mukamu tidak terlalu terpapar oleh polusi atau kotoran seperti di luar ruangan. Lain halnya jika kamu lama beraktivitas di alam bebas (outdoor), maka boleh mencuci muka lebih dari dua kali sehari. Sebab polusi udara, debu, asap kenalpot, dan kotoran akan lebih mudah menempel di wajah kita.
Meskipun diperbolehkan untuk mencuci muka lebih dari dua kali sehari, namun faktanya kita tidak dianjurkan untuk terlalu sering membilas muka. Karena, hal itu akan menyebabkan elastisitas kulit menjadi kering. Sehingga, hal itu akan berdampak iritasi pada kulit wajah. Jadi, jangan malas untuk mencuci muka dua kali dalam sehari.

2. Minum Obat dari Dokter Kulit
Poin kedua ini tidak kalah pentingnya dari poin kesatu di atas, yakni minum obat dari dokter kulit. Catat! Meminum obat dari dokter kulit; bukan dari dokter hewan, dokter umum, dokter saraf, mantri, atau dukun. Karena jika kita meminum obat selain dari dokter kulit, maka bukan tidak mungkin kondisi wajah akan semakin memburuk.
Ilustrasi minum obat. Sumber: healthline.com
Anjuran kedua ini harus rutin dilaksanakan bagi penderita jerawat akut atau jerawat yang sedang meradang. Sebab, dengan rutin meminum obat anjuran dari dokter kulit, maka Insya Allah jerawat yang meradang tersebut sedikit demi sedikit akan mereda dan berkurang. Selain menggunakan krim wajah, salep jerawat, atau tabir surya, maka untuk hasil yang lebih optimal adalah kita perlu meminum obat tersebut.
Sedangkan untuk penderita jerawat yang kondisi kulitnya mulai membaik, maka cukup dengan menjaga pola makan, pola hidup, dan pola tidur. Jadi, jangan lupa untuk minum obat sesuai dosis yang dianjurkan.

3. Hindari Polusi Udara
Rata-rata tukang ojek atau tukang pos sering menggunakan masker yang sangat tertutup. Bahkan saking tertutupnya, wajah mereka nggak terlihat dan hanya kedua mata mereka saja yang terlihat. Hal itu bukan tanpa sebab, melainkan bentuk pencegahan agar wajah atau kulit muka mereka tidak terkena polusi udara, tidak dekil, tidak kusam, tidak lusuh, dan tidak hitam-legam.
Ilustri polusi udara. Sumber: vietnamnews.vn
Karena itu pula, bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, jangan terlalu lama atau terlalu sering berada di luar ruangan, jalanan, terminal, stasiun, pasar, dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan polusi udara. Sebab jika kamu sering terpapar polusi udara, niscaya kotoran yang menempel di wajahmu akan menumpuk sehingga menghasilkan sebum atau jerawat.
Sedangkan untuk kamu yang sering beraktivitas di luar ruangan atau alam bebas, maka dianjurkan untuk menggunakan masker, slayer, topi, penutup leher, kacamata, dan aksesoris lain yang dapat mencegah kulit wajahmu dari paparan polusi udara. Dengan demikian, siapkan berbagai aksesoris di atas jika kamu ingin bepergian.

4. Pakai Krim Wajah
Apabila kamu berobat ke dokter kulit, maka biasanya akan diberi obat minum dan juga krim wajah. Berdasarkan pengalaman gue selama 10 tahun berobat kesana-kemari, gue selalu dikasih krim siang dan krim malam. Ibaratnya, krim siang dan krim malam tersebut adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Selain itu, krim wajah tersebut ada yang dibuat di pabrik atau pihak ketiga, dan ada juga yang diracik di rumah sakit atau klinik yang bersangkutan. Biasanya, krim siang berwarna putih atau berwarna bening, dan krim malam berwarna kuning. Menurut gue, kedua krim tersebut nggak wangi seperti krim wajah komersial di pasaran. Melainkan, krim tersebut cenderung bau khas antiseptik.
Ilustrasi memakai krim wajah. Sumber: herbeautycream.com
Berdasarkan efek yang gue rasakan setelah memakai kedua krim tersebut, diperoleh hasil bahwa krim siang efeknya membuat kulit wajah menjadi kencang, kinclong, dan mengkilap. Gue merasa bahwa krim siang fungsinya hampir sama dengan putih telur ayam, yakni untuk mengencangkan kulit wajah. Sedangkan krim malam efeknya menjadikan jerawat mengempis dan menjaga kelembapan kulit wajah selama semalaman.
Kedua krim tersebut digunakan setelah mandi atau setelah mencuci muka. Pendapat gue pribadi, gue lebih suka memakai krim malam daripada krim siang. Karena, krim malam lebih lembut di kulit dan baunya nggak terlalu menyengat seperti krim siang. Namun jika ingin hasil yang lebih memuaskan, dianjurkan untuk memakai keduanya.

5. Pakai Tabir Surya
Selain dikasih obat minum dan krim wajah siang-malam, maka biasanya dokter kulit pun akan memberi kita tabir surya atau biasa disebut sunblock (penghalau matahari). Tetapi, tidak semua dokter kulit menganjurkan atau memberi tabir surya untuk pasiennya. Karena dokter kulit kebanyakan hanya memberi obat minum, krim wajah, dan salep untuk jerawat.
Ilustrasi memakai tabir surya. Sumber: cantiktempo.co
Tabir surya amat penting untuk menjaga kulit kita dari terik panas matahari, menjaga kelembapan kulit, menjaga kelembutan kulit, dan membuat kulit menjadi sehat. Tabir surya tidak hanya digunakan pada wajah, namun juga dapat digunakan di beberapa area kulit lain seperti tangan, lengan, siku, kaki, dengkul, dan sebagainya.
Menurut gue, tabir surya lebih nyaman digunakan daripada krim wajah. Karena, tabir surya memiliki wangi yang lebih manusiawi daripada kedua krim wajah tersebut. Tabir surya cocok digunakan sebelum bepergian atau beraktivitas di luar ruangan. Sebab dengan memakai tabir surya, maka kulit akan terjaga dari paparan sinar mentari.

6. Jaga Pola Makan
Pepatah mengatakan bahwa “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Pepatah tersebut ada benarnya juga, khususnya bagi penderita penyakit kulit seperti jerawat. Buat gue, menjaga pola makan amat penting bagi setiap orang. Sebab jika kita makan sembarangan dan melebihi kalori yang dibutuhkan oleh tubuh, bukan tidak mungkin kita akan terserang berbagai macam penyakit.
Tidak terkecuali untuk orang yang gampang berjerawat, beberapa makanan pantangan yang harus dihindari adalah telur, daging ayam, buah alpukat, gorengan, santan, mie, cokelat, dan makanan enak lainnya. Bisa kamu bayangkan, betapa menderitanya seseorang yang punya penyakit kulit jerawat sensitif. Rata-rata pantangan di atas adalah makanan yang lezat dan enak. Kadang gue suka berpikir, “Gue manusia apa kambing? Makan ini-itu nggak boleh.”
Ilustrasi menjaga pola makan. Sumber: idnews.co.id
Namun setelah beberapa tahun lamanya, beberapa pantangan di atas sudah tidak berlaku lagi buat gue. Gue sekarang bisa makan daging ayam, alpukat, mie, cokelat, santan, chiki, dan makanan enak lainnya. Terkecuali, telur ayam hingga kini masih menjadi musuh yang harus dihindari. Entah mengapa setelah gue menyantap telur ayam, sehari atau dua hari setelahnya jerawat akan langsung bermunculan dan meradang.
Jadi, beberapa pantangan di atas belum tentu nggak boleh dimakan sama kamu. Karena pantangan orang itu berbeda-beda dan nggak sama secara keseluruhan. Misal, gue anti telur ayam, tapi belum tentu buat kamu. Contoh lain, kamu anti makan cokelat karena bisa membuat wajahmu berjerawat, belum tentu buat gue karena faktanya cokelat nggak bikin gue berjerawat.
Intinya, bagi penderita kulit sensitif utamanya jerawat, diusahakan untuk menjaga pola makan sebaik mungkin. Karena, siapa lagi yang menyayangi diri kita selain kita sendiri?

7. Jaga Pola Tidur
Poin terakhir ini tidak kalah penting dari poin-poin yang telah disebutkan sebelumnya. Bagi sebagian orang, begadang adalah kegiatan yang mengasyikkan, menyenangkan, dan menenangkan. Akibatnya, orang tersebut jadi lupa diri bahwa semalam suntuk nggak tidur dan tetap terjaga layaknya petugas siskamling.
Faktanya, begadang dapat mengundang berbagai macam penyakit datang. Pantas saja, Bang Haji Rhoma Irama selalu bilang, “Begadang jangan bedagang, kalau tiada artinya.” Jadi, kalau begadang nggak ada artinya seperti bermain karambol, main gaple, menonton film biru, dan kegiatan gabut lainnya jelas tidak diperbolehkan.
Ilustrasi menjaga pola tidur. Sumber: merdeka.com
Kecuali begadang yang ada perlunya seperti belajar, mengerjakan tugas, mengerjakan deadline, membuat prakarya, dan kegiatan positif lainnya mungkin akan diperbolehkan oleh Bang Haji Rhoma Irama. Lebih-lebih, begadang amat tidak diperbolehkan bagi seseorang berkulit sensitif. Dokter kulit, ahli kecantikan, dan beberapa teman gue pun setuju bahwa begadang dapat membuat jerawat semakin meradang atau semakin bertambah banyak.
Hal tersebut mungkin disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon atau minyak yang terdapat pada pori-pori kulit. Selain itu, dampak negatif begadang adalah dapat meningkatnya hormon kortisol atau hormon stres. Jadi, bagi kamu yang memiliki kulit sensitif diusahakan untuk tidak begadang dan tidur lebih cepat. Atur pola tidurmu sebaik mungkin demi kesehatan jasmani, rohani, dan kulitmu.

Itulah tujuh poin atau tujuh hal yang harus dilakukan atau setidaknya diperhatikan bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, khususnya kulit berjerawat. Ketujuh poin di atas murni dari pengalaman, pengetahuan, dan perasaan gue yang memiliki kulit sensitif. Intinya, buat kamu yang berkulit sensitif harus rajin merawat, menjaga, dan mencegah kulitmu dari berbagai faktor atau penyebab yang dapat membuat kulitmu menjadi semakin sensitif.
Akhir kata, gue ingin berpesan bahwa menjaga kulit sensitif itu ternyata nggak gampang. Gue dituntut untuk bisa hidup disiplin dan hidup sehat. Faktanya, gue adalah orang yang agak dablek dan sering kali melanggar esensi dari hidup disiplin dan hidup sehat tersebut. Karena itu, gue ingin mengajak kamu sekaligus mengingatkan diri gue agar tetap semangat untuk bisa menjaga, mencegah, dan merawah kulit yang sensitif ini.

Komentar