Puisi Nasi Hangat

Asap mengepul hebat…
Ketika nasi diangkat…
Wangi pulen menyengat…
Membuatku jadi tercekat…
Mengaduk terus menata…
Hingga nasi menyebar merata…
Asapnya semakin tak kasat mata…
Bentuknya semakin menggoda…
Warnanya putih berseri…
Siapa pun akan merasa iri…
Sekali pun permaisuri…
Pasti ia akan lupa diri…
Saat nasi terletak…
Tercium harum semerbak…
Jiwa-jiwa lapar terbelalak…
Jiwa tak kuat akan tergeletak…
Tak perlu menunggu…
Tanpa kata babibu…
Kuambil langkah seribu…
Demi nasi cantik itu…
Hap hap hap…
Ditemani sedikit lalap…
Kumakan dengan lahap…
Perutku jadi pengap…

Komentar