Depresi, Penyakit Mental Tersembunyi yang Berbahaya

Bismillah….

Setiap makhluk hidup termasuk manusia pasti pernah merasakan sakit. Entah itu sakit badan, sakit hati, sakit jiwa, dan bahkan sakit gigi. Menurut agama Islam, setiap rasa sakit yang kita rasakan dapat menggugurkan atau menghapus dosa-dosa kita. Selain itu, rasa sakit dapat membuat kita jauh lebih dewasa, lebih baik, lebih terukur, lebih sabar, lebih tenang, dan lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Dewasa ini, banyak penyakit bermunculan terutama dalam kehidupan bermasyarakat di daerah perkotaan. Faktornya pun ada banyak, yakni keadaan ekonomi, lingkungan kerja, teman sepergaulan yang tidak baik, berantem dengan pasangan, quarter life crisis, korban pemutusan hubungan kerja, dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut setidaknya mempengaruhi kondisi mental manusia, maka tidak heran banyak orang yang menderita penyakit mental seperti stres, frustrasi, dan depresi.

Ilustrasi Penyakit Mental

Penyakit mental, gangguan kesehatan mental, atau mental disorder adalah sakit yang menyerang pikiran atau pola pikir (mindset) seseorang. Penyakit mental dapat menyerang siapa pun tanpa terkecuali, entah ia miskin atau kaya, tua atau muda, dan pintar atau bodoh. Penyakit mental terbagi ke dalam tiga jenis yakni stres, frustrasi, dan depresi.

Stres lazimnya lebih sering terjadi pada kehidupan sehari-hari; misal kesulitan belajar, konflik dengan orang sekitar, dan lain-lain. Frustrasi lazimnya terjadi pada situasi dan kondisi tertentu seperti saat bermain game, bermain sepakbola, perlombaan, dan aktivitas pemecahan masalah lainnya. Depresi setingkat dua tingkat lebih parah jika dibandingkan dengan stres dan frustrasi, karena depresi agak sulit dihilangkan dan biasanya cenderung menjangkit lebih lama.

***

Alo Dokter mengemukakan bahwa depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah dua minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga. Adapun menurut Davison (2006: 372), depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang teramat sangat, perasaan tidak berarti, perasaan tidak berharga, perasaan bersalah, menarik diri dari lingkungan, sulit tidur, kehilangan selera makan, dan tidak bergairah dalam aktivitas yang biasa dilakukan.

Ilustrasi Mengidap Penyakit Depresi

Ciri-ciri depresi menurut Alo Dokter terbagi ke dalam dua aspek, yakni aspek psikologi dan aspek fisik. Ciri-ciri depresi berdasarkan aspek psikologi adalah sebagai berikut:

·         Selalu dibebani rasa bersalah dan sering menyalahkan diri sendiri.

·         Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga atau memiliki self esteem yang rendah.

·         Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan.

·         Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan.

·         Mudah marah atau sensitif, serta mudah menangis.

·         Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan.

·         Menjadi apatis terhadap lingkungan sekitar.

·         Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal.

·         Timbul ide untuk menyakiti diri sendiri atau percobaan bunuh diri.

Sedangkan ciri-ciri depresi berdasarkan aspek fisik adalah sebagai berikut:

·         Selalu merasa kelelahan dan tidak bertenaga.

·         Selera makan menurun atau mogok makan.

·         Insomnia atau malah terlalu banyak tidur.

·         Pusing atau rasa nyeri yang tidak beralasan.

·         Gerak tubuh dan cara bicara lebih lambat dari biasanya.

·         Gairah seksual menurun.

·         Berat badan turun secara drastis atau malah naik secara drastis.

***

Depresi sering terjadi karena berbagai macam masalah kehidupan, beberapa faktornya adalah sebagai berikut:

·         Korban perceraian orangtua.

·         Korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

·         Korban bully.

·         Korban perselingkuhan.

·         Bercerai dengan pasangan.

·         Patah hati; putus cinta, friend zone, cinta bertepuk sebelah tangan, dsb.

·         Sakit hati; dicaci maki, dihardik, dianiaya, dibanding-bandingkan, dsb.

·         Masalah ekonomi; kekurangan duit, kekurangan biaya, kekurangan makanan, dsb.

·         Masalah pendidikan; tidak lulus mata kuliah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian, dsb.

·         Masalah kesehatan; penyakit kronis, penyakit menahun, biaya pengobatan yang mahal, dsb.

·         Masalah pekerjaan; dimarahi atasan, bawahan tidak amanat, lembur berlebihan, dsb.

·         Masalah lingkungan; bertetangga dengan tetangga yang fasik, tinggal di tempat maksiat, cuaca ekstrem, dsb.

·         Masalah pergaulan; dimusuhi oleh teman-teman, tidak diajak bicara, tidak disapa, dsb.

·         Kurang ibadah; meninggalkan salat 5 waktu dengan sengaja.

Efek atau akibat yang timbul dari penyakit depresi di antaranya adalah sebagai berikut:

·         Suka menyendiri.

·         Murung yang berkepanjangan.

·         Galau yang berkepanjangan.

·         Sedih yang berkepanjangan.

·         Menangis atau tertawa tanpa sebab.

·         Membenturkan kepala ke tembok.

·         Mengiris lengan dengan benda tajam.

·         Menyakiti diri sendiri; dsb.

***

Mungkin di antara kalian ada yang bertanya: kenapa penulis mengangkat tema penyakit mental? Karena, gua amat khawatir dengan kesehatan saudara-saudari gua di luar sana. Sebab, penyakit mental adalah penyakit jiwa atau penyakit pikiran yang tidak terlihat dan sulit untuk dideteksi. Penyakit ini banyak diderita oleh setiap orang dan bahkan hampir semua orang pasti pernah menderita penyakit mental (mental disorder).

Ilustrasi Penyakit Mental adalah Penyakit yang Tidak Kasat Mata

Di samping itu, gua merasa iba terhadap teman-teman gua di Instagram yang menderita penyakit tersebut. Beberapa contoh kasusnya yakni ada yang kehidupannya menjadi berubah, ada yang menangis karena kangen sama anak yang diambil hak asuhnya oleh mantan suaminya, ada yang menarik diri dari lingkungannya, dan ada yang mengekspresikan ekspresi gaje lewat IG story karena ditinggal oleh kekasihnya.

Beberapa contoh kasus di atas murni berdasarkan teman-teman online gua di Instagram. Sedikit cerita, gua pun pernah menderita penyakit ini di awal tahun 2018 silam yang ditandai dengan begadang, pola tidur tidak beraturan, dan berat badan bertambah. Sebabnya simpel, yaitu karena patah hati. Ya, walaupun terkesan seperti laki-laki cengeng, tapi buat gua pribadi hal itu sangatlah tidak mudah untuk menjalaninya dan merasakannya.

***

Beberapa cara, kiat, dan upaya untuk melepas diri dari penyakit depresi adalah dengan cara memperbanyak ibadah, kembali bertaubat kepada-Nya, curhat dengan orang terdekat dan telah terbukti bahwa ia benar-benar terpercaya, jalan-jalan, berpetualang, bersedekah, pergi ke psikiater, mendengarkan musik, tidur, istirahat, meditasi, yoga, berkebun, main game, dan hobi lainnya yang kamu suka.

Ilustrasi Bertaubat dan Kembali Kepada-Nya

Menurut gua pribadi, cara terampuh untuk menyembuhkan dan meminimalisir penyakit depresi adalah dengan memperbanyak ibadah atau mendekatkan diri kepada-Nya. Karena, dengan cara ini kita langsung mengadu, berkeluh kesah, curhat, dan merengek kepada Tuhan yang merajai langit dan bumi beserta seluruh isinya. Seperti doa Nabi Yakub As di surat Yusuf ayat 86 yang berbunyi: “Hanya kepada Allah, aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.”

***

Dengan demikian, sudah seyogyanya kita jangan menganggap remeh penyakit mental seperti stres, frustrasi, dan depresi. Jikalau ada seseorang, sanak saudara, dan teman-teman di antara kita yang tengah mengidap penyakit ini, gua sarankan untuk segera berusaha (berikhtiar) dengan berbagai macam cara seperti yang telah disebutkan di atas. Terpenting, kita harus selalu mendukungnya, memotivasinya, menghiburnya, menyemangatinya, dan menuntunnya kepada “jalan” yang diridai-Nya. Karena itu, semoga kita termasuk orang-orang yang selalu diberikan petunjuk oleh-Nya. Aamiin Ya Robbal Alamiin….

Alhamdulillah….

Komentar