Kata-Kata Sarkasme Seorang Faris Fajar Dieni

Bismillah….

Tentu kamu sudah tidak asing lagi mendengar sarkas atau sindiran. Sarkas, sindiran, sarkasme, atau sarcasm adalah kata-kata, kalimat, pernyataan, atau celetukan yang dilontarkan oleh seseorang dengan bertujuan untuk menyindir atau “mencolek” realita yang ada.

Ilustrasi. Sumber: cantik.tempo.co
Dengan kata lain, sarkas adalah bentuk sindiran dengan cara yang lebih elok. Karena itu pula, gua akan membagikan beberapa sarkasme yang telah gua tulis di tahun 2019 silam di bawah ini.

·         “Bedebah yang beruntung.”

·         “Bohong jika untuk rakyat. Mereka hanya ingin uang.”

·         “Jangan terlalu naif. Realita bukan arahan sutradara.”

·         “Budak cinta, katanya? Bukan, aku budak polos.”

·         “Menangislah yang deras. Sampai kau merasa puas.”

·         “Aku selalu ada untukmu. Tapi kamu selalu tidak ada.”

·         “Jangan sok jagoan. Kamu itu manusia.”

·         “Berpeluh keringat. Beruntus jerawat.”

·         “Semakin bertambahnya umur. Semakin berkurangnya kriteria.”

·         “Semakin sering manusia ditempa. Semakin berkarisma ia.”

·         “Aku rindu padanya. Namun, dia tak merasa.”

·         “Semesta itu luas. Seluas kesabaranku memahami arti cinta.”

·         “Tidak ada yang lebih sesak. Selain daripada patah hati.”

·         “Aku hanyalah seorang pemuda, yang ingin bercinta.”

·         “Dunia tanpa perempuan. Sungguh, membosankan!”

·         “Jauh di mata. Jauh di hati.”

·         “Jangan begadang, percayalah! Lihat diriku.”

·         “Bandung kota romantis? Ah, aku apatis.”

Faris, November 2019.

Alhamdulillah….

Komentar