Bismillah….
Selama
kita hidup di dunia yang fana ini, akan selalu ada orang yang suka dan tidak
suka kepada kita. Hal itu wajar, sebab kehidupan dunia adalah darul bala (negeri ujian) bagi orang-orang
yang beriman. Acap kali, orang yang senang dan tidak senang kepada kita dapat
dilihat dari sorot matanya. Entah itu pandangan kekaguman, kesenangan,
keinginan dan atau pandangan keirian, kedengkian, dan kebencian. Karena itu,
sudah seyogyanya kita berlindung kepada Tuhan Yang Maha Melindungi dari kejahatan
makhluk-makhluknya.
Adapun
hadis-hadis mengenai ‘ain adalah
sebagai berikut:
1. Nabi Sallallahu ‘Allaihi Wassallam bersabda,
“Berlindunglah kalian kepada Allah dari ‘ain
karena sesungguhnya ‘ain itu hak
(benar).” (H. R. Ibnu Majah No. 3508).
2. Nabi Sallallahu ‘Allaihi Wassallam bersabda,
“’Ain itu benar adanya, jika
seandainya ada sesuatu yang mendahului qadar,
maka akan didahului oleh ‘ain.
Apabila kamu diminta untuk mandi, maka mandilah.” (H. R. Muslim No. 2188).
3. Nabi Sallallahu ‘Allaihi Wassallam bersabda, “Kebanyakan yang wafat dari umatku setelah adanya qadha’ dan qadar adalah dengan sebab ‘ain.” (H. R. Abu Dawud No. 1868).
Ilustrasi. Sumber: werdell vision center. |
Berdasarkan
ketiga hadis Nabi Sallallahu ‘Allaihi
Wassallam di atas, ternyata penyakit ‘ain
tidak bisa dianggap remeh. Karena itu, sudah seyogyanya kita melindungi diri
agar tidak terkena pengaruh mata jahat dengan berbagai upaya sebagai berikut:
1.
Upaya Sebelum Terkena ‘Ain
Upaya
atau kiat agar kita terhindar dari ‘ain
yakni sebagai berikut:
a. Membentengi diri
dari orang yang ditakuti (kejahatan pengaruh matanya) dengan doa, zikir, dan ta’awwudz yang disyariatkan yaitu dengan
membaca doa:
“A’udzu bikalimatillahit tammati min kulli syaitonin
wa hammah, wa min kulli ‘ainin lammah.”
Artinya: Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap
setan, binatang berbisa, dan dari setiap mata yang jahat. (H. R. Bukhari No.
3371).
b. Doa perlindungan untuk
anak-anak dalam mencegah ‘ain yaitu:
“U’idzukuma bikalimatillahit tammati min kulli
syaitonin wa hammah, wa min kulli ‘ainin lammah.” Artinya: Aku melindungi kalian berdua dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala setan, binatang yang berbisa,
dan pandangan mata yang jahat. (H. R. Bukhari No. 3371 dan H. R. Abu Dawud No.
4737).
Catatan: untuk 1
anak lelaki lafaznya u’idzuka dan
untuk 1 anak perempuan lafaznya u’idzuki.
c. Seyogyanya orang
yang takut mengenai orang lain akibat pengaruh matanya – jika dia melihat pada
dirinya, hartanya, anaknya, saudaranya, atau hal lain yang menakjubkan dirinya
– agar berdoa mohon diberi berkah dengan doa berikut ini:
“Masya Allah la quwwata illa billah, allahumma barik
‘alaih.” Artinya: Masya Allah (atas kehendak Allah), tidak
ada kekuatan melainkan hanya dengan (pertolongan) Allah. Ya Allah, berikanlah
berkah padanya. (Ad-Du’aa wal ‘Ilaaj bir
Ruqaa minal Kitaab was Sunnah; hal. 105).
Hal itu didasarkan
pada sabda Rasulullah Sallallahu ‘Allaihi
Wassallam, “Jika salah seorang di antara kalian melihat sesuatu yang
menakjubkan pada saudaranya, maka hendaklah dia mendoakannya supaya diberikan
berkah kepadanya,” dengan berdoa: “Barakallahu
fik.” Artinya: Mudah-mudahan Allah memberkahi kamu. (H. R. Malik dalam Al-Muwathta’ (II/ 716 No. 2).
d. Tidak menyebutkan
kebaikan-kebaikan yang telah diperolehnya kepada orang yang dikhawatirkan
memiliki mata jahat.
2.
Upaya Setelah Terkena ‘Ain
Upaya
atau kiat apabila kita telah terkena ‘ain
yakni sebagai berikut:
a. Jika pelakunya dapat
diketahui, maka hendaklah orang itu berwudhu, kemudian orang yang terkena
pengaruh mata itu mandi dengan bekas air wudhu orang tersebut. (H. R. Abu Dawud
No. 3880).
b. Memperbanyak
membaca surat al-Ikhlas, al-Mu’awwidzatain
(surat al-Falaq dan an-Naas), al-Fatihah, ayat Kursi, bagian penutup surat
al-Baqarah (dua ayat terakhir), dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan
dalam ruqyah sebagai berikut:
“Bismillahi arqik, min kulli syai’in yu’dzik, min
syarri kulli nafsin au ‘aini hasidin, allahu yasyfik, bismillahi arqik.” Artinya: Dengan menyebut nama Allah, aku meruqyahmu
dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata
yang dengki. Mudah-mudahan Allah menyembuhkanmu. Dengan menyebut nama Allah,
aku mengobatimu dengan meruqyahmu. (H. R. Muslim No. 2186).
“Bismillahi yubrik, wa min kulli daain yasyfik, wa min
syarri hasidin idza hasad, wa syarri kulli dzi ‘ain.” Artinya: Dengan menyebut nama Allah, mudah-mudahan
Dia membebaskan dirimu dari segala penyakit, mudah-mudahan Dia menyembuhkanmu,
melindungimu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan
setiap orang yang mempunyai mata jahat. (H. R. Muslim No. 2185).
Catatan: Doa di
atas akan lebih baik jika disertai tiupan dan usapan pada bagian yang sakit
dengan tangan kanan.
c. Membacakan doa pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. Jika bacaan itu dibacakan pada air Zamzam, maka yang demikian itu lebih sempurna. Jika tidak ada air Zamzam, maka boleh juga dengan air hujan. (H. R. Ahmad/ III No. 497).
Ilustrasi. Sumber: spic one. |
Subhanallah. Betapa mengerikannya efek atau akibat yang terjadi
dari pengaruh mata jahat (‘ain) tersebut,
yakni seseorang bisa meninggal hanya dari sorot atau pandangan mata yang tajam.
Alhamdulillah-nya, hal itu dapat
dihalau atau dicegah dengan doa-doa yang telah diajarkan oleh Baginda Nabi
Muhammad Sallallahu ‘Allaihi Wassallam
seperti yang telah disebutkan di atas.
Sebab itu, sepantasnya kita sebagai umatnya untuk
selalu berdoa dan meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari pengaruh mata jahat. Terlebih lagi, kita diusahakan
untuk tidak terlalu memperlihatkan atau memamerkan diri, kesenangan,
pencapaian, jabatan, kendaraan, istri, anak-anak, dan lain sebagainya yang
dapat membuat orang lain merasa kagum atau merasa dengki. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzallik.
Semoga kita selalu berada dalam perlindungan,
pengawasan, dan pertolongan-Nya. Aamiin
Ya Rabbal, ‘Alamiin. Barakallahu
fiikum….
Sumber: Buku Do’a & Wirid karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Alhamdulillah….
Komentar
Posting Komentar
Ditunggu komentarnya...